Sabtu, 28 Januari 2017

Mesjid al azhom

 
 MESJID RAYA AL AZHOM TANGERANG

Tersiar kabar Masjid Raya Al A'zhom di Jalan Satria Sudirman, Tangerang, memiliki kubah terbesar di Indonesia, bahkan di dunia.
Tampak dari kejauhan kubah masjid tersebut mentereng megah. Masjid ini terletak di dalam kompleks Pemerintahan Kota Tangerang ,banten..
Kubah utama masjid ini disangga empat kubah lainnya. Warna biru dan hijau muda mendominasi warna kubah. Tumpukan kubah tersebut memiliki diameter kurang lebih 63 meter.
Masjid ini semakin cantik dengan empat menara setinggi kurang lebih 50 meter di tiap sudut. Di atas menara terdapat lampu pijar warna merah dan hijau. Bila malam hari, menara tersebut tampak hijau menyala.

Halaman masjid tertata rapi. Di setiap sudut lahan parkir yang mengelilingi masjid berjejer tong sampah. Deretan pepohonan di halaman parkir membuat lingkungan masjid semakin rindang.
Di dalamnya, kaligrafi Arab menghiasi dinding masjid. Terdapat tiga jam duduk yang terbuat dari kayu yang di tempatkan di dekat mimbar terbuat dari kayu yang posisinya tidak sejajar dengan imam namun sedikit menjorok ke belakang.
Masjid ini dilengkapi dengan sejumlah ruang pendukung di antaranya ruang rapat pengurus, kantor, ruang perlengkapan, dan lainnya.
Meski hanya terdapat satu alat pendingin udara, hawa di dalam masjid tidak terasa panas. Tinggi kubah dipercaya membuat udara mengalir segar. Atap berupa lima lekukan kubah berwarna kuning emas. Di dalam kubah bagian dalam terdapat tulisan ayat-ayat dalam surat Al-Baqarah, Al-An'am, Ali-Imron, An-Nahl, An-Nisa, An-Nur, dan At-Taubah.
Di sisi kiri dan Kanan, terdapat tangga untuk ke lantai atas. Lantai tersebut tidak terlalu luas dibanding lantai dasar, hanya kurang lebih 900 meter persegi.


sumber
 http://www.tribunnews.com/ramadan/2016/06/14/masjid-raya-al-azhom-di-tangerang-memiliki-lima-kubah-raksasa.

mesjid pintu seribu



 3. Mesjid pintu seribu
  Sebelum ke Masjid Pintu Seribu Tangerang, dari namanya saya berharap melihat masjid berukuran besar yang arsitekturnya sangat anggun dan memiliki begitu banyak pintu masuk, sehingga sangat layak untuk mendapat sebutan nama sebagai masjid dengan seribu pintu.



Namun ketika sampai di Masjid Pintu Seribu Tangerang, saya memang melihat bangunan besar hanya saja gedungnya belum selesai dibangun. Masjidnya juga terletak di tengah permukiman, dengan akses masuk yang relatif sempit, meskipun mobil bisa masuk sampai ke sana.
Area parkir kendaraan di sekitar masjid sangat terbatas, sehingga pengunjung harus parkir di tempat yang agak jauh dari masjid ketika ada banyak tamu yang datang. Dengan semua keterbatasannya, masjid ini menawarkan perjalanan spiritual yang belum pernah saya jumpai di semua masjid yang pernah saya kunjungi.


 Meskipun tidak ada yang istimewa dengan ruangan Masjid Pintu Seribu Tangerang ini, namun jika berdiam di sana ketika senja jatuh mungkin akan ada kesan tersendiri. Beberapa saat kemudian kami turun melewati jalur berbeda dan berakhir pada bangunan setengah jadi, tempat dimana saya menghirup udara segar setelah keluar dari labirin yang menggetarkan hati itu.
Akses ke Masjid Pintu Seribu Tangerang melalui ujung Jl. Daan Mogot, lalu masuk ke Jl. Doktor Sitanala, melewati RS Kusta Sitanala, belok kekiri ke Jl. Jembatan Pintu Sepuluh, setelah lewat jembatan yang melintang Sungai Cisadane belok ke kanan, lalu masuk Jl. Sangego Raya (Bendungan Pintu Sepuluh ada di kanan), selanjutnya masuk ke Jl. Kedaung Barat – Cisadane.


sumber
http://www.thearoengbinangproject.com/masjid-pintu-seribu-tangerang/