Sabtu, 28 Januari 2017

mesjid pintu seribu



 3. Mesjid pintu seribu
  Sebelum ke Masjid Pintu Seribu Tangerang, dari namanya saya berharap melihat masjid berukuran besar yang arsitekturnya sangat anggun dan memiliki begitu banyak pintu masuk, sehingga sangat layak untuk mendapat sebutan nama sebagai masjid dengan seribu pintu.



Namun ketika sampai di Masjid Pintu Seribu Tangerang, saya memang melihat bangunan besar hanya saja gedungnya belum selesai dibangun. Masjidnya juga terletak di tengah permukiman, dengan akses masuk yang relatif sempit, meskipun mobil bisa masuk sampai ke sana.
Area parkir kendaraan di sekitar masjid sangat terbatas, sehingga pengunjung harus parkir di tempat yang agak jauh dari masjid ketika ada banyak tamu yang datang. Dengan semua keterbatasannya, masjid ini menawarkan perjalanan spiritual yang belum pernah saya jumpai di semua masjid yang pernah saya kunjungi.


 Meskipun tidak ada yang istimewa dengan ruangan Masjid Pintu Seribu Tangerang ini, namun jika berdiam di sana ketika senja jatuh mungkin akan ada kesan tersendiri. Beberapa saat kemudian kami turun melewati jalur berbeda dan berakhir pada bangunan setengah jadi, tempat dimana saya menghirup udara segar setelah keluar dari labirin yang menggetarkan hati itu.
Akses ke Masjid Pintu Seribu Tangerang melalui ujung Jl. Daan Mogot, lalu masuk ke Jl. Doktor Sitanala, melewati RS Kusta Sitanala, belok kekiri ke Jl. Jembatan Pintu Sepuluh, setelah lewat jembatan yang melintang Sungai Cisadane belok ke kanan, lalu masuk Jl. Sangego Raya (Bendungan Pintu Sepuluh ada di kanan), selanjutnya masuk ke Jl. Kedaung Barat – Cisadane.


sumber
http://www.thearoengbinangproject.com/masjid-pintu-seribu-tangerang/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar